Monday, May 16, 2016

Tokoh dan Sejarah | Isaac Newton

Isaac Newton


Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari natal tahun 1642, pertepatan dengan tahun wafatnya Galileo. Di masa bocah dia sudah menunjukan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baligh, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak disitu. Pada umur 18 (delapan belas) tahun dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia 21 (dua puluh satu) dan 27 (dua puluh tujuh) tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian merubah dunia.

                Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sector mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum Gerak Newton” yang pertama.

                Ilmuwan besar lain seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendekiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan (apabila digunakan dalam teknologi) bahwa ilmu pengetahuan dapat merubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.

                Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pingir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum api dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini srusnya menjadi anutan setiap orang.

                Newton sendiri sebenarnya agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar telah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tapi banyak teori-teorinya baru diketahui public bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penerbitannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hokum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hokum ini dia (pada tahun 1668) merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optic yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur 29 tahun.

                Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada artikel di blog ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuan tentang “kalkulus integral” yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur 23 atau 24 tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tapi juga perabot yang tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak sesuatu apapun lagi, penemuan “Kalkulus Integral” sudah memadai untuk mamsukkannya ke daftar tokoh dunia hebat didalam artikel blog ini.

                Tapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya suatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum gerak suatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya seluruh obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oldeh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matematik dijabarkan dengan persamaan F = m.a) merupakan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan kekuatan netto dibagi kuantitas benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan system yang berlaku untuk untuk seluruh makro system mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planet-planet dalam orbitnya yang mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geraknya dapat diprediksi. Newton tidak hanya menetapkan hukum-hukum mekanika, tapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan untuk pemecahan suatu masalah.

                Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan berbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekkan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Disektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karya ilmiahnya yang terkenal “ Principia” (prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat digunakan untuk memprediksi gerakan planet-planet dan matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-bintang serta planet-planet, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

                Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan menjumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya disbanding ihwal ilmuwan yang lainnya. Kata cendekiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit, “Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang inilah yang memberikan sumbangan terbaik.” Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace “Buku Principia Newton berada jauh diatas semua produk manusia jenius yang ada di dunia.” Dan Langrage sering menyatakan bahwa Newton orang jenius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata “Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton.” Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling sulit : dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan. Dia mewariskan pada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan untuk permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan prediksi yang tepat.

                Dalam uraian yang ringkas ini, mustahil untuk membeberkan secara penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenarnya terpaksa harus disisihkanwalaupun memliki makna yang penting dalam segi penemuan pada bidang masalahnya sendiri. Newton juga member sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penelitian tentang panas) dan di bidang acoustic (ilmu tentang suara). Dan dia pula lah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai Kristal prinsip-prinsip fisika tentang “pengawetan” jumlah gerak agar tidak terbuang serta “pengawetan” jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini jika ingin dapat diperpanjang lagi, Newton lah yang menemukan dalil Binominal dalam matematika yang sangat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.

0 comments:

Post a Comment